Minggu, 08 Januari 2012

KHUTBAH IDUL ADHA 1432 H: MEMETIK PELAJARAN BERHARGA DARI IDUL ADHA DALAM MENDIDIK GENERASI BERAKHLAQUL KARIMAH


KHUTBAH IDUL ADHA 1432 H:
MEMETIK PELAJARAN BERHARGA DARI IDUL ADHA DALAM MENDIDIK GENERASI BERAKHLAQUL KARIMAH

Oleh: Gelar Muhammad Fillhajj


ﺒﺴﻢ ﺍﷲ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ
ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﷲ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ

ﺇﻥ ﺍﻟﺤﻤﺪ ﷲ ﻧﺤﻤﺪﻩ ﻭ ﻧﺴﺘﻌﻴﻨﻪ ﻭ ﻧﺴﺘﻐﻔﺮﻩ ﻭ ﻧﻌﻮﺫ ﺑﺎﷲ ﻣﻦ ﺷﺮﻭﺭ ﺃﻧﻔﺴﻨﺎ ﻭ ﺳﻴﺌﺎﺕ ﺃﻋﻤﻠﻧﺎ ﻣﻦ ﻳﻬﺪﻯ ﺍﷲ ﻓﻼ ﻣﻀﻞ ﻟﻪ ﻭ ﻣﻦ ﻳﻀﻠﻞ ﻓﻼ ﻫﺎﺩﻱ ﻟﻪ

ﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﷲ ﻭﺣﺪﻩ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ ﻭ ﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻣﺤﻤﺪﺍ ﻋﺒﺪﻩ ﻭ ﺭﺳﻮﻟﻪ ﻻ ﻧﺒﻲ ﺑﻌﺪﻩ

ﺃﻠﻟﻬﻢ ﺻﻞ ﻭ ﺳﻠﻢ ﻭ ﺑﺎﺭﻙ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪ ﻭ ﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭ ﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﻭ ﻣﻦ ﻭﺍﻟﻪ

ﻳﺎ ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺁﻣﻨﻮﺍ ﺇﺗﻘﻮﺍ ﺍﷲ ﺣﻖ ﺗﻘﺎﺗﻪ ﻭ ﻻ ﺗﻣﻮﺗﻦ ﺇﻻ ﻭ ﺃﻧﺘﻢ ﻣﺴﻠﻤﻮﻥ

ﻳﺎ ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺍﺗﻘﻮﺍ ﺭﺑﻜﻢ ﺍﻟﺬﻱ ﺧﻠﻘﻜﻢ ﻣﻦ ﻧﻔﺲ ﻭﺍﺣﺪﺓ ﻭ ﺧﻠﻖ ﻣﻨﻬﺎ ﺯﻭﺟﻬﺎ ﻭ ﺑﺚ ﻣﻨﻬﻤﺎ ﺭﺟﺎﻻ ﻛﺜﻴﺮﺍ ﻭ ﻧﺴﺎﺀﺍ ﻭ ﺍﺗﻘﻮﺍ ﺍﷲ ﺍﻟﺬﻱ ﺗﺴﺎﺀﻟﻮﻥ ﺑﻪ ﻭ ﺍﻷﺭﺣﺎﻡ ﺇﻥ ﺍﷲ ﻛﺎﻥ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﺭﻗﻴﺒﺎ

ﻳﺎ ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺁﻣﻨﻮﺍ ﺍﺗﻘﻮﺍ ﺍﷲ ﻭ ﻗﻮﻟﻮﺍ ﻗﻮﻻ ﺳﺪﻳﺪﺍ ﻳﺼﻠﺢ ﻟﻜﻢ ﺃﻋﻤﻠﻜﻢ ﻭ ﻳﻐﻔﺮ ﻟﻜﻢ ﺫﻧﻮﺑﻜﻢ ﻭ ﻣﻦ ﻳﻄﻊ ﺍﷲ ﻭ ﺭﺳﻮﻟﻪ ﻓﻘﺪ ﻓﺎﺯ ﻓﻮﺯﺍ ﻋﻈﻴﻤﺎ

ﻓﺈﻥ ﺃﺻﺪﻕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﷲ ﺧﻴﺮ ﺍﻟﻬﺪﻱ ﻫﺪﻱ ﻣﺤﻤﺪ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﺳﻠﻢ ﺷﺮ ﺍﻷﻣﻮﺭ ﻣﺤﺪﺛﺎﺗﻬﺎ ﻛﻞ ﻣﺤﺪﺛﺔ ﺑﺪﻋﺔ ﻛﻞ ﺑﺪﻋﺔ ﺿﻼﻟﺔ ﻛﻞ ﺿﻼﻟﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻨﺎﺭ

ﺍﷲ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﷲ ﺃﻛﺒﺮ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﷲ ﻭ ﺍﷲ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﷲ ﺃﻛﺒﺮ ﻭ ﷲ ﺍﻟﺤﻤﺪ ﺍﷲ ﺃﻛﺒﺮﻛﺒﻴﺮﺍ ﻭ ﺍﻟﺤﻤﺪ ﷲ ﻛﺜﻴﺮﺍ ﻭ ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﷲ ﺑﻜﺮﺓ ﻭ ﺃﺻﻴﻼ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﷲ ﻭ ﺍﷲ ﺃﻛﺑﺮ ﺍﷲ ﺃﻛﺑﺮ ﻭ ﷲ ﺍﻟﺤﻤﺪ

Hadirin Sidang Shalat Idul Adha Rahimakumullah!
Tiada kata yang pantas terucap kecuali untaian rasa syukur kita kepada Allah SWT. Pada kesempatan yang mulia ini, kita bersama mengumandangkan gema takbir. Berbondong-bondong menuju masjid dan tanah lapang untuk bersama melaksanakan Shalat Idul Adha sebagai bentuk kesyukuran kita atas nikmat Allah yang sangat besar bagi kita.

ﺍﷲ ﺃﻛﺑﺮ ﺍﷲ ﺃﻛﺑﺮ ﻭ ﷲ ﺍﻟﺤﻤﺪ
Hadirin Sidang Shalat Idul Adha Rahimakumullah!
Pada kesempatan yang mulia ini, khotib berwasiat khususnya kepada diri khotib pribadi dan umumnya kepada seluruh kaum muslimin yang hadir di tempat ini pada pagi ini: Marilah kita senantiasa meningkatkan, menjaga, dan memelihara kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Dengan catatan taqwa yang sebenar-benarnya; menjalankan segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala laranganNya.

ﺍﷲ ﺃﻛﺑﺮ ﺍﷲ ﺃﻛﺑﺮ ﻭ ﷲ ﺍﻟﺤﻤﺪ
Hadirin Sidang Shalat Idul Adha Rahimakumullah!
Pagi ini, di seluruh penjuru dunia, umat islam bersama mengagungkan Allah SWT. Umat Islam bersama mengumandangkan takbir. Berbondong-bondong menuju masjid dan tanah lapang untuk bersama menunaikan Shalat Idul Adha. Pada hari ini, saudara-saudara kita yang menunaikan ibadah haji di tanah suci Makkah sedang melempar jumrah aqabah di Mina. Setelah sebelumnya mereka melaksanakan wukuf di Arafah dan mabit di Muzdalifah. Kita bersama-sama merayakan Idul Adha, di mana pada hari ini kita kembali mengingat peristiwa berabad-abad silam. Yang mana saat itu Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS mendapatkan ujian keimanan dari Allah SWT. Peristiwa tersebut diabadikan dan dilakukan seluruh umat islam pada setiap tahunnya yaitu dengan momen Idul Adha: Kembali berkurban.

ﺍﷲ ﺃﻛﺑﺮ ﺍﷲ ﺃﻛﺑﺮ ﻭ ﷲ ﺍﻟﺤﻤﺪ
Hadirin Sidang Shalat Idul Adha Rahimakumullah!
Jika kita tarik ke dalam akar bahasa, ‘Id berarti: kembali. Al-Adh-Haa artinya: berkurban. Pada hari ini kita kembali menyembelih hewan kurban sebagai bentuk kesyukuran kepada Allah SWT dan mengikuti ajaran rasul-Nya. Namun, menyembelih kurban ini tidak hanya sebatas seremonial belaka. Ada pelajaran sarat makna di balik momen Idul Adha ini. Mari kita ingat kembali peristiwa berabad-abad silam yang diabadikan dalam Al-Quran
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ
Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar .” (Q.S. As-Shaffat/37: 100-101).
Betapa doa seorang khalilullah (sahabat Allah) sangat mustajabah. Doa Nabi Ibrahim AS dikabulkan Allah dengan lahirnya Nabi Ismail yang amat sabar. Di manakah letak kesabaran Nabi Ismail?
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". (Q.S. As-Shaffat/37: 103).
Subhaanallaah! Betapa luar biasa kesabaran Nabi Ismail. Ketika Nabi Ibrahim mendapat perintah Allah melalui mimpi untuk menyembelih Ismail, Ismail berkata. “Hai Bapakku, jika ini memang perintah Allah, maka sembelihlah aku! Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". Mari kita bandingkan dengan diri kita. Sudahkah kita menjalankan apa yang diperintahkan Allah kepada kita dengan ikhlas? Inilah salah satu cerminan teladan yang diberikan oleh bapak para nabi kepada kita umat manusia untuk dijadikan teladan dalam kehidupan sehari-hari. Maka, apakah balasan untuk kesabaran dan keikhlasan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail?
فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ وَنَادَيْنَاهُ أَن يَا إِبْرَاهِيمُ قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا ۚ إِنَّا كَذَ‌ٰلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ إِنَّ هَـٰذَا لَهُوَ الْبَلَاءُ الْمُبِينُ وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ
Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu , sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar .” (Q.S. As-Shaffat/37: 104-107).

ﺍﷲ ﺃﻛﺑﺮ ﺍﷲ ﺃﻛﺑﺮ ﻭ ﷲ ﺍﻟﺤﻤﺪ
Hadirin Sidang Shalat Idul Adha Rahimakumullah!
Nabi Ismail yang ketika itu masih kanak-kanak memiliki akhlaq yang baik dan terpuji. Hormat kepada kedua orangtuanya, taat kepada perintah Allah dan rasul-Nya, dan bersabar dalam menjalankan perintah Allah SWT. Pertanyaannya: Sudahkah anak-anak kita dididik untuk memiliki akhlaqul-karimah? Jika kita perhatikan kondisi bangsa Indonesia saat ini, anak-anak Indonesia saat ini merosot akhlaqnya. Padahal, tegak atau runtuhnya sebuah negara adalah karena anak-anak dan pemuda-pemudinya
ﺍﻟﻔﺘﻰ ﻋﻤﺎﺩ ﺍﻟﺒﻼﺩ
“Pemuda adalah tiangnya negara.”
Apabila anak-anak kita, generasi muda kita baik, maka negara ini akan tegak. Tetapi, jika generasi muda kita berakhlaq buruk, maka jangan harap negara ini bisa baik. Karena generasi muda adalah generasi penerus. Calon pemimpin bangsa dan pemimpin umat di bumi ini. Rasulullah SAW bersabda terkait dengan masalah pendidikan dan akhlaq
ﺃﺩﺑﻮﺍ ﺃﻭﻻﺩﻛﻢ ﻭ ﺃﺣﺴﻨﻮﺍ ﺃﺩﺑﻬﻢ
“Didiklah anak-anakmu dan perbaikilah adab/akhlaq mereka.”
Nabi Ibrahim AS sukses mendidik anak-anaknya menjadi anak yang sabar, beakhlaq mulia, dan taat kepada perintah Allah SWT. Maka, mari kita mulai dari diri kita. Kita didik anak-anak kita dengan cara yang bijak, lembut, dan dengan teladan yang baik. Karena seorang anak tidak akan memiliki akhlaq yang baik selama orangtuanya tidak memberinya teladan yang mulia. Madrasah pertama anak-anak kita adalah di rumah. Madrasah keluarga. Di mana kita sebagai orangtua berperan penting dalam mendidik anak-anak kita untuk menjadi pribadi yang berakhlaqul karimah. Sebab, anak-anak kita adalah tiangnya negara. Mereka akan menjadi dewasa, penerus perjuangan para pemimpin umat.
ﺷﺒﺎﻥ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﺭﺟﺎﻝ ﺍﻟﻐﺪ
“Sekarang masih anak-anak, kelak besok mereka akan tumbuh menjadi dewasa.”

Apabila anak-anak dan generasi muda kita memiliki akhlaq dan karakter yang mulia, maka negara ini akan menjadi aman sentosa seperti dalam doa Nabi Ibrahim

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَـٰذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُم بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdo'a: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian.” (Q.S. Al-Baqarah/2: 126).

ﺍﷲ ﺃﻛﺑﺮ ﺍﷲ ﺃﻛﺑﺮ ﻭ ﷲ ﺍﻟﺤﻤﺪ
Hadirin Sidang Shalat Idul Adha Rahimakumullah!
Akhirnya, marilah kita berdoa kepada Allah SWT agar kita diberikan kemampuan dan kemauan untuk menjaga dan meingkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah, hingga pada akhirnya nanti terwujudlah negara yang adil, makmur, gemah ripah loh jinawi, dan selalu dalam lindungan Allah SWT sebagaimana cita-cita kita bersama

ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪ ﻭ ﻋﻠﻰ ﺁﻝ ﻣﺤﻤﺪ ﻛﻤﺎ ﺻﻠﻴﺖ ﻋﻠﻰ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﻭ ﺁﻝ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﻭ ﺑﺎﺭﻙ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪ ﻭ ﻋﻠﻰ ﺁﻝ ﻣﺤﻤﺪ ﻛﻤﺎ ﺑﺎﺭﻛﺖ ﻋﻠﻰ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﻭ ﺁﻝ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﻠﻤﻴﻦ ﺇﻧﻚ ﺣﻤﻴﺪ ﻣﺠﻴﺪ

ﺃﻟﻠﻬﻢ ﺍﻏﻔﺮ ﻟﻠﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﻭ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﺎﺕ ﻭ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻭ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﺎﺕ ﺍﻷﺣﻴﺎﺀ ﻣﻨﻬﻢ ﻭ ﺍﻷﻣﻮﺍﺕ

ﺭﺑﻨﺎ ﺍﻏﻔﺮ ﻟﻨﺎ ﻭ ﻹﺧﻮﺍﻧﻨﺎ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺳﺒﻘﻮﻧﺎ ﺑﺎﻹﻳﻤﺎﻥ ﻭ ﻻ ﺗﺠﻌﻞ ﻓﻲ ﻗﻠﻮﺑﻨﺎ ﻏﻼ ﻟﻠﺬﻳﻦ ﺁﻣﻨﻮﺍ ﺭﺑﻨﺎ ﺇﻧﻚ ﺭﺀﻭﻑ ﺭﺣﻴﻢ

ﻳﺎ ﻣﻘﻠﺐ ﺍﻟﻘﻠﻮﺏ ﺛﺒﺖ ﻗﻠﻮﺑﻨﺎ ﻋﻠﻰ ﺩﻳﻨﻚ


اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ  أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِي فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنُا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلّ خَيْرٍ وَالْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ


اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا صِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَأَعِدْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ هَذَا الْيَوْمِ وَأَعِدْ أَمْثَالَهُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَمَتَّعُ بِاْلإِيْمَانِ وَالأَمْنِ وَالْعَافِيَةِ

ﺭﺑﻨﺎ ﺁﺗﻨﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺣﺴﻨﺔ ﻭ ﻓﻲ ﺍﻵﺧﺮﺓ ﺣﺴﻨﺔ ﻭ ﻗﻨﺎ ﻋﺬﺍﺏ ﺍﻟﻨﺎﺭ

ﻭ ﺍﻟﺤﻤﺪ ﷲ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﻠﻤﻴﻦ

ﺑﺎﷲ ﻫﺪﺍﻳﺔ ﻭ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ

ﻭ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭ ﺭﺣﻤﺔ ﺍﷲ ﻭ ﺑﺮﻛﺎﺗﻪ


Tidak ada komentar:

Posting Komentar