Rabu, 25 April 2012

JADWAL LEADERSHIP SEMINAR JUNI 2012


Leadership Seminar Juni 2012

Leadership Seminar Surabaya

Tanggal        2 – 3 Juni 2012
Tempat        : Ballroom Supermall Pakuwon Indah. Jl. Raya Lontar
Pembicara :  Founders Double Diamond Johannes Simatupang

Leadership Seminar Denpasar

Tanggal        :  23-24 Juni 2012
Tempat        :  Ballroom The Patra Bali. Jl. Ir. H. Juanda Kuta Selatan
Pembicara   :  Executive Diamond Erry & Dien Prabowo

Leadership Seminar Jakarta

Tanggal        :  9-10 Juni 2012
Tempat        :  Tennis Indoor Istora Senayan
Pembicara   :  Diamond Bimantoro & Rachmasari, Diamond Putu Sri Rachmaningsih
Daftarkan diri Anda sekarang juga…..



JADWAL BBS DAERAH APRIL-MEI 2012


Jadwal BBS Daerah Bulan April-Mei 2012


Berikut ini adalah Jadwal BBS Daerah untuk April 2012 :
Bandar Lampung
Minggu, 29 April 2012
Jam 12:45 – 16:00
Hotel Sahid, Rakata Ballroom
Jl. Yos Sudarso No.294 Bandar Lampung
Pembicara: Apprentice Emerald Sutono
—————————————————————-
Semarang
Minggu, 29 April 2012
Gedung PKK
Jl. Sriwijaya No.29 Semarang
Pembicara: Emerald Samuel Ginting
——————————————————————–
Berikut ini adalah Jadwal BBS Daerah untuk Mei 2012 :
Surabaya
Minggu, 6 Mei 2012
Jam 12:45 – 16:00
Gedung WTC Lt3
Jl. Pemuda Surabaya
Pembicara: Diamond Antonius & Ineke Sutedjo
————————————————————————–
Balikpapan
Minggu, 6 Mei 2012
Jam 12:45 – 16:00
Hotel Sagita
Jl. Mayjend Soetoyo 69 Balikpapan
Pembicara: Diamond Esmeralda Silaen
————————————————————————–
Bandung
Jumat, 11 Mei 2012
Jam 18:45 – 22:00
Pasir Kaliki Hyper Square, Convention Lt. 2
Jalan Pasir Kaliki No. 25 Bandung
Pembicara: Emerald Agung Handoko
————————————————————————–
Banda Aceh
Sabtu, 12 Mei 2012
Jam 13:45 – 17:00
Hotel Lading
Jl.Cut Mutia No.17 Banda Aceh
Pembicara: Diamond Aldi Affandi
————————————————————————-
Medan
Minggu, 13 Mei 2012
Jam 13:45 – 17:00
Hotel Antares
Jl.Sisingamangaraja Medan
Pembicara: Diamond Aldi Affandi
——————————————————————–
Denpasar
Minggu, 13 Mei 2012
Jam 12:45 – 16:00
Gedung Werdhapura
Jl. Danau Tambingan 49 Denpasar
Pembicara: Diamond Dwi Harti
———————————————————————–
Makassar
Minggu, 20 Mei 2012
Jam 12:45 – 16:00
Diamond Ballroom Panakukang Gedung D
Jl. Boulevard Panakukang Makassar
Pembicara: Diamond Kresno Susatyo
———————————————————————




JADWAL KHUTBAH JUMAT MEI-JUNI 2012


JADWAL KHOTIB JUMAT MASJID PUSDAI JABAR

Jln. Diponegoro No. 63 Bandung

Mei                       
04/05     KH. Athian Ali M. Da’i, M.A.
11/05     Drs. KH. Iskandar Effendi, S.H.I.
18/05     Drs. H. Hajar Sanusi, M.Ag.
25/05     Dr. KH. Badruzzaman M.Yunus, M.A.
Juni                       
01/06     Drs. KH. Saefuddaulah Mehir, M.M.
08/06     Drs. H. Solahuddin S.N.
15/06     Drs. H. Dindin Sholahuddin, M.A.
22/05     Drs. KH. Ahmad Hidayat, S.H.
29/05     Drs. KH. Sofyan Yahya, M.A.

Jadwal Khotib Sholat Jum'at 2012 Masjid Nasional AL-AKBAR Surabaya

05
MEI
4
I
KH. A. Musta'in Syafi'i, M.Ag., Al-Hafidz.
Membangun Generasi Rabbani
11
II
Prof. Dr. H. M. Ali Aziz, M.Ag.
Mendambakan Pemimpin yang Alim Rabbani
18
III
Drs. H. M. Ladzi Syafroni, M.Ag.
Nabi Isa AS Versi Al-Quran dan Injil
25
IV
Prof. Dr. H. Burhan Djamaluddin, M.A.
Sufi dan Sufisme di Era Global
6
JUNI
I
I
Prof. Dr. H. Shalahuddin Hardi, M.A.
Membumikan Akhlaq Rasulullah SAW
8
II
Drs. H. Muhammad Taufiq A.B.
Sudah Terujikah Iman Kita?
15
III
Prof. Dr. H. Ahmad Husain Aziz, M.A.
Hikmah Peristiwa Isra' Mi’raj
22
IV
KH. Drs. Abdusshomad Buchori.
Kiat Memperbaiki Kerusakan Moralitas Bangsa
29
V
Prof. Dr. H. Sa’idun Fiddaroini, M.A.
Taqwa Adalah Bekal Terbaik

Jadwal Khotib dan Imam Sholat Jumat Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya
Tahun : 2012 M / 1433 H
 

MEI

JUNI
4
Drs. H. Heri Ridwan, M.Ag.
1
Drs. H. Marfa`i Shobar.
11
KH. Hooldani Noor.
8
Gunawan.
18
KH. Ahmad Thoha, Lc., M.Ag.
15
H. Ahmad Yudhi Wahyuni, S.E.
25
Prof. Dr. H. M. Roem Rowi, M.A.
22
Prof. Dr. H. Zainul Arifin, M.A.


29
Drs. KH. Imam Hambali.

 
Jadwal Khotib Jumat Tahun 2012
Masjid Al-Hikmah Kebonsari Surabaya
Jl. Kebonsari Tengah No. 64 - 66
Kebonsari - Jambangan – Surabaya-Jawa Timur- Indonesia
M E I
4
11.30
KH. M. Husain Rifa’i.
Rahasia Shalat Shubuh
0317885328
11
11.30
Drs. H. Ali Muaffa.
Menjadi Umar Bin Khattab Modern
03170282920
18
11.30
Drs. H. Arief Jamaluddin M, M.Ag.
Hakikat Negara Menurut Islam
0317873784
25
11.30
Achmad Fathi, S.H.
Makna Qishosh Bagi Kehidupan Sosial
03160506941
JUNI
1
11.30
Drs. KH. Syaifuddin, M.Pd.I.
Menjadi Tetangga yang Baik
0318714185
8
11.31
Dr. KH. Abdussalam Nawawi, M.Ag.
Ketika Malu dan Iman Hanyut
0318536592
15
11.32
Irwansyah, S.H.I.
Akhirat Kehidupan yang Baik dan Kekal
08563186609
22
11.33
Drs. H. M. Faishol Munif, M.Hum.
Efek Psikologis Pengamalan Ibadah Shalat
0318530646
29
11.33
Drs. H. Masyhudi Achmad, M.Pd.I.
Anak Sebagai Aset Bangsa dan Permata Masa Depan
0317524785

 
Jadwal Khotib Jumat Tahun 2012
Masjid Al-Haq Perumahan Mutiara Citra Graha Candi-Sidoarjo-Jawa Timur- Indonesia
 
M E I
4
11.30
PON Ust. Moch. Ridwan, S.Ag.
Ust. Masrukhan
11
11.30
KLIWON
Ust. Imam Sa'duddin, S.Pd.
Ust. Sudarman
18
11.30
PAHING
Ust. Drs. Hamdani.
Ust. Muchtar
25
11.30
WAGE
Ust. H. Aflah Alawi, M.Pd.I.
Ust. Ipung Sujarwadi
JUNI
1
11.30
LEGI
MWC
Ust. Masrukhan
8
11.31
PON
Habib Ali Haddad Al-Habsyi.
Ust. Anwari
15
11.32
KLIWON
KH. Syaifuddin Zuhri.
Ust. Sudarman
22
11.33
PAHING
Ust. Drs. H. Amron Nadhif.
Ust. Muchtar
29
11.33
WAGE
Ust. Drs. Achmad Sanusi.
Ust. Ipung Sujarwadi

MERAIH KEBAHAGIAAN MUSLIMAH DI ATAS JALAN SALAFUL UMMAH


MERAIH KEBAHAGIAAN MUSLIMAH DI ATAS JALAN SALAFUL UMMAH

OLEH: UMMU AIMAN & UMMU UWAIS AL-ATSARIYYAH

Disadur oleh: Ibnu Shofwan Al-Atsari Gelar Muhammad Fillhajj


Wahai saudariku muslimah, wanita adalah kunci kebaikan suatu umat. Wanita bagaikan batu bata, ia adalah pembangun generasi manusia. Maka jika kaum wanita baik, maka baiklah suatu generasi. Namun sebaliknya, jika kaum wanita itu rusak, maka akan rusak pulalah generasi tersebut.
Maka, engkaulah wahai saudariku… engkaulah pengemban amanah pembangun generasi umat ini. Jadilah engkau wanita muslimah yang sejati, wanita yang senantiasa menjaga kehormatannya. Yang menjunjung tinggi hak Rabb-nya. Yang setia menjalankan sunnah rasul-Nya.

Wanita Berbeda Dengan Laki-Laki
Allah berfirman,
وَمَاخَلَقْتُ الجِنَّ وَ الإِنْسَ إِلاَّلِيَعْبُدُوْنِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Qs. Adz-Dzaariyat: 56)

Allah telah menciptakan manusia dalam jenis perempuan dan laki-laki dengan memiliki kewajiban yang sama, yaitu untuk beribadah kepada Allah. Dia telah menempatkan pria dan wanita pada kedudukannya masing-masing sesuai dengan kodratnya. Dalam beberapa hal, sebagian mereka tidak boleh dan tidak bisa menggantikan yang lain.

Keduanya memiliki kedudukan yang sama. Dalam peribadatan, secara umum mereka memiliki hak dan kewajiban yang tidak berbeda. Hanya dalam masalah-masalah tertentu, memang ada perbedaan. Hal itu Allah sesuaikan dengan naluri, tabiat, dan kondisi masing-masing.
Allah mentakdirkan bahwa laki-laki tidaklah sama dengan perempuan, baik dalam bentuk penciptaan, postur tubuh, dan susunan anggota badan.

Allah berfirman,
وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالأنْثَى
“Dan laki-laki itu tidaklah sama dengan perempuan.” (Qs. Ali Imran: 36)

Karena perbedaan ini, maka Allah mengkhususkan beberapa hukum syar’i bagi kaum laki-laki dan perempuan sesuai dengan bentuk dasar, keahlian dan kemampuannya masing-masing. Allah memberikan hukum-hukum yang menjadi keistimewaan bagi kaum laki-laki, diantaranya bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi kaum perempuan, kenabian dan kerasulan hanya diberikan kepada kaum laki-laki dan bukan kepada perempuan, laki-laki mendapatkan dua kali lipat dari bagian perempuan dalam hal warisan, dan lain-lain. Sebaliknya, Islam telah memuliakan wanita dengan memerintahkan wanita untuk tetap tinggal dalam rumahnya, serta merawat suami dan anak-anaknya.

Mujahid meriwayatkan bahwa Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha berkata: “Wahai Rasulullah, mengapa kaum laki-laki bisa pergi ke medan perang sedang kami tidak, dan kamipun hanya mendapatkan warisan setengah bagian laki-laki?” Maka turunlah ayat yang artinya, “Dan janganlah kamu iri terhadap apa yang dikaruniakan Allah…” (Qs. An-Nisaa’: 32)” (Diriwayatkan oleh Ath-Thabari, Imam Ahmad, Al-Hakim, dan lain sebagainya)

Saudariku, maka hendaklah kita mengimani apa yang Allah takdirkan, bahwa laki-laki dan perempuan berbeda. Yakinlah, di balik perbedaan ini ada hikmah yang sangat besar, karena Allah adalah Dzat Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Mari Menjaga Kehormatan Dengan Berhijab
Berhijab merupakan kewajiban yang harus ditunaikan bagi setiap wanita muslimah. Hijab merupakan salah satu bentuk pemuliaan terhadap wanita yang telah disyariatkan dalam Islam. Dalam mengenakan hijab syar’i haruslah menutupi seluruh tubuh dan menutupi seluruh perhiasan yang dikenakan dari pandangan laki-laki yang bukan mahram. Hal ini sebagaimana tercantum dalam firman Allah Ta’ala:
وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ
“dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya.” (Qs. An-Nuur: 31)

Mengenakan hijab syar’i merupakan amalan yang dilakukan oleh wanita-wanita mukminah dari kalangan sahabiah dan generasi setelahnya. Merupakan keharusan bagi wanita-wanita sekarang yang menisbatkan diri pada islam untuk meneladani jejak wanita-wanita muslimah pendahulu meraka dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah dalam masalah berhijab. Hijab merupakan cermin kesucian diri, kemuliaan yang berhiaskan malu dan kecemburuan (ghirah). Ironisnya, banyak wanita sekarang yang menisbatkan diri pada islam keluar di jalan-jalan dan tempat-tempat umum tanpa mengenakan hijab, tetapi malah bersolek dan bertabaruj tanpa rasa malu. Sampai-sampai sulit dibedakan mana wanita muslim dan mana wanita kafir, sekalipun ada yang memakai kerudung, akan tetapi kerudung tersebut tak ubahnya hanyalah seperti hiasan penutup kepala.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:
“Semoga Alloh merahmati para wanita generasi pertama yang berhijrah, ketika turun ayat:
“dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya,” (Qs. An-Nuur: 31)
“Maka mereka segera merobek kain panjang/baju mantel mereka untuk kemudian menggunakannya sebagai khimar penutup tubuh bagian atas mereka.”

Subhanallah… jauh sekali keadaan wanita di zaman ini dengan keadaan wanita zaman sahabiah.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa hijab merupakan kewajiban atas diri seorang muslimah dan meninggalkannya menyebabkan dosa yang membinasakan dan mendatangkan dosa-dosa yang lainnya. Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya hendaknya wanita mukminah bersegera melaksanakan perintah Alloh yang satu ini.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Dan tidaklah patut bagi mukmin dan tidak (pula) bagi mukminah, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, kemudian mereka mempunyai pilihan (yang lain) tentang urusan mereka, dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya. Maka sungguhlah dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Qs. Al-Ahzab: 36)
Mengenakan hijab syar’i mempunyai banyak keutamaan, diantaranya:
  1. Menjaga kehormatan.
  2. Membersihkan hati.
  3. Melahirkan akhlaq yang mulia.
  4. Tanda kesucian.
  5. Menjaga rasa malu.
  6. Mencegah dari keinginan dan hasrat syaithoniah.
  7. Menjaga ghirah.
  8. Dan lain-lain. Adapun untuk rincian tentang hijab dapat dilihat pada artikel-artikel sebelumnya.

Kembalilah ke Rumahmu
وَقَرْنَ فِيْ بُيُوْتِكُنَّ
“Dan hendaklah kamu tetap berada di rumahmu.” (Qs. Al-Ahzab: 33)
Islam telah memuliakan kaum wanita dengan memerintahkan mereka untuk tetap tinggal dalam rumahnya. Ini merupakan ketentuan yang telah Allah syari’atkan. Oleh karena itu, Allah membebaskan kaum wanita dari beberapa kewajiban syari’at yang di lain sisi diwajibkan kepada kaum laki-laki, diantaranya:
  1. Digugurkan baginya kewajiban menghadiri shalat jum’at dan shalat jama’ah.
  2. Kewajiban menunaikan ibadah haji bagi wanita disyaratkan dengan mahram yang menyertainya.
  3. Wanita tidak berkewajiban berjihad.
Sedangkan keluarnya mereka dari rumah adalah rukhshah (keringanan) yang diberikan karena kebutuhan dan darurat. Maka, hendaklah wanita muslimah tidak sering-sering keluar rumah, apalagi dengan berhias atau memakai wangi-wangian sebagaimana halnya kebiasaan wanita-wanita jahiliyah.
Perintah untuk tetap berada di rumah merupakan hijab bagi kaum wanita dari menampakkan diri di hadapan laki-laki yang bukan mahram dan dari ihtilat. Apabila wanita menampakkan diri di hadapan laki-laki yang bukan mahram maka ia wajib mengenakan hijab yang menutupi seluruh tubuh dan perhiasannya. Dengan menjaga hal ini, maka akan terwujud berbagai tujuan syari’at, yaitu:
  1. Terpeliharanya apa yang menjadi tuntunan fitrah dan kondisi manusia berupa pembagian yang adil diantara hamba-hamba-Nya yaitu kaum wanita memegang urusan rumah tangga sedangkan laki-laki menangani pekerjaan di luar rumah.
  2. Terpeliharanya tujuan syari’at bahwa masyarakat islami adalah masyarakat yang tidak bercampur baur. Kaum wanita memiliki komunitas khusus yaitu di dalam rumah sedang kaum laki-laki memiliki komunitas tersendiri, yaitu di luar rumah.
  3. Memfokuskan kaum wanita untuk melaksanakan kewajibannya dalam rumah tangga dan mendidik generasi mendatang.
Islam adalah agama fitrah, dimana kemaslahatan umum seiring dengan fitrah manusia dan kebahagiaannya. Jadi, Islam tidak memperbolehkan bagi kaum wanita untuk bekerja kecuali sesuai dengan fitrah, tabiat, dan sifat kewanitaannya. Sebab, seorang perempuan adalah seorang istri yang mengemban tugas mengandung, melahirkan, menyusui, mengurus rumah, merawat anak, mendidik generasi umat di madrasah mereka yang pertama, yaitu: ‘Rumah’.



Bahaya Tabarruj Model Jahiliyah
Bersolek merupakan fitrah bagi wanita pada umumnya. Jika bersolek di depan suami, orang tua atau teman-teman sesama wanita maka hal ini tidak mengapa. Namun, wanita sekarang umumnya bersolek dan menampakkan sebagian anggota tubuh serta perhiasan di tempat-tempat umum. Padahal di tempat-tempat umum banyak terdapat laki-laki non mahram yang akan memperhatikan mereka dan keindahan yang ditampakkannya. Seperti itulah yang disebut dengan tabarruj model jahiliyah.
Di zaman sekarang, tabarruj model ini merupakan hal yang sudah dianggap biasa, padahal Allah dan Rasul-Nya mengharamkan yang demikian.
Allah berfirman:
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
“Dan hendaklah kamu tetap berada di rumahmu, dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti model berhias dan bertingkah lakunya orang-orang jahiliyah dahulu (tabarruj model jahiliyah).” (Qs. Al-Ahzab: 33)

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Ada dua golongan ahli neraka yang tidak pernah aku lihat sebelumnya; sekelompok orang yang memegang cambuk seperti ekor sapi yang dipakai untuk mencambuk manusia, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi hakikatnya telanjang, mereka berjalan melenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak bisa mencium aromanya. Sesungguhnya aroma jannah tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
Bentuk-bentuk tabarruj model jahiliyah diantaranya:
  1. Menampakkan sebagian anggota tubuhnya di hadapan laki-laki non mahram.
  2. Menampakkan perhiasannya,baik semua atau sebagian.
  3. Berjalan dengan dibuat-buat.
  4. Mendayu-dayu dalam berbicara terhadap laki-laki non mahram.
  5. Menghentak-hentakkan kaki agar diketahui perhiasan yang tersembunyi.

Pernikahan, Mahkota Kaum Wanita
Menikah merupakan sunnah para Nabi dan Rasul serta jalan hidup orang-orang mukmin. Menikah merupakan perintah Allah kepada hamba-hamba-Nya:
“Dan nikahkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Qs. An-Nuur: 32)

Pernikahan merupakan sarana untuk menjaga kesucian dan kehormatan baik laki-laki maupun perempuan. Selain itu, menikah dapat menentramkan hati dan mencegah diri dari dosa (zina). Hendaknya menikah diniatkan karena mengikuti sunnah nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan untuk menjaga agama serta kehormatannya.

Tidak sepantasnya bagi wanita mukminah bercita-cita untuk hidup membujang. Membujang dapat menyebabkan hati senantiasa gelisah, terjerumus dalam banyak dosa, dan menyebabkan terjatuh dalam kehinaan.
Kemaslahatan-kemaslahatan pernikahan:
  1. Menjaga keturunan dan kelangsungan hidup manusia.
  2. Menjaga kehormatan dan kesucian diri.
  3. Memberikan ketentraman bagi dua insan. Ada yang dilindungi dan melindungi. Serta memunculkan kasih sayang bagi keduanya.
Demikianlah beberapa perkara yang harus diperhatikan oleh setiap muslimah agar dirinya tidak terjerumus ke dalam dosa dan kemaksiatan dan tidak menjerumuskan orang lain ke dalam dosa dan kemaksiatan.